Gambaran Kasus Tesco
Tesco merupakan
perusahaan grocery retailer yang didirikan pada tahun 1919 oleh Jack Cohen.
Tesco merupakan perusahaan retail terbesar ketiga di dunia jika diukur dari
profit dan merupakan terbesar kedua di dunia apabila dilihat dari pendapatannya.
Tesco tercatat sebagai perusahaan retail multinasional terbesar hanya setingkat
di bawah Walmart. Namun, pada tahun-tahun terakhir profit dari Tesco mengalami
penurunan diakibatkan persaingan yang ketat di pasar Eropa. Adanya skandal
akuntansi yang dituduhkan kepada Tesco makin menambah penurunan profit yang
dialami perusahaan retail tersebut.
Tesco ditemukan telah
melakukan overstatement terhadap profitnya sebesar 263 juta Poundsterling
setelah keganjilan pengakuan pendapatan ditemukan pada hasil tengah tahunan
perusahaan. Tesco awalnya memprediksi laba perdagangan tengah tahunannya
sebesar 1,1 Milyar Poundsterling, namun jumlah tersebut berkurang menjadi 250
juta Poundsterling. Tesco telah melakukan review untuk memastikan penyebab
turunnya laba perusahaan.
Skandal manipulasi
laporan keuangan yang diduga dilakukan Tesco adalah dengan melakukan
overstatement terhadap laba yang dilaporkan pada laporan tengah tahunan
perusahaan. Tesco melaporkan laba sebesar 263 juta Pounsterling lebih tinggi
dari laba yang seharusnya dilaporkan oleh perusahaan. Manipulasi tersebut
melibatkan pengakuan pendapatan yang lebih cepat serta penundaan pengakuan
biaya. Sehingga menghasilkan laba yang lebih tinggi dari yang seharusnya
dilaporkan. Manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh Tesco biasa disebut
Aggresive Accounting. Aggressive Accounting sebenarnya merupakan tindakan yang
dapat diterima selama masih di dalam batas kewajaran.
Tesco dalam kasus
tersebut bukan berusaha memperbaiki permasalahan yang timbul dari dilakukannya
manipulasi laporan keuangan, tetapi malah mendorong angka pada laporan
keuangannya agar terlihat bahwa performa keuangan perusahaan jauh lebih sehat
dibandingkan yang seharusnya.
Tesco memiliki beberapa
supplier yang tidak dapat memenuhi target penjualan. Beberapa karyawan Tesco
menyadari bahawa target penjualan tidak dapat dicapai sehingga membuat
kesepakatan dengan supplier untuk melakukan pembayaran dengan menawarkan
manfaat pada periode keuangan berikutnya.
Skandal keuangan Tesco
merupakan akibat dari terlalu terfokusnya perusahaan pada profit dalam jangka
pendek dibandingkan memfokuskan diri pada pelanggan serta profit jangka
panjang. Tuntutan investor supaya perusahaan mempertahankan kinerja keuangan
yang baik juga mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan manipulasi
laporan keuangan tersebut.
Menurut pendapat saya,
kasus skandal akuntansi Tesco telah melanggar beberapa etika profesi akuntan,
yaitu :
1.
Tanggung jawab profesi
Akuntan
perlu mempertimbangkan sikap moral dan profesional dalam setiap kegiatannya,
dalam kasus ini akuntan perusahaan Tesco membuat laporan keuangan dengan manipulasi
sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga bertentangan
dengan profesionalitas serta tanggungjawab kepada semua pihak terkait.
2.
Integritas
Akuntan
harus menjaga kepercayaan publik, dengan memenuhi tanggung jawab profesionalnya
dan integritas setinggi mungkin, dalam kasus ini akuntan yang memanipulasi
laporan keuangan telah membuat citra perusahaan menjadi buruk, selain itu
menyebabkan hilangnya kepercayaan publik terhadap perusahaan tersebut. Terutama bagi pelanggan, supplier dan
investor yang mungkin akan menarik diri dari perusahaan, tentu saja hal ini
akan merugikan perusahaan Tesco.
3.
Objektivitas
Akuntan
harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam
pemenuhan kewajiban profesionalnya, dalam kasus ini akuntan tidak mengungkapkan
kondisi keuangan dalam keadaan yang sebenarnya dikarenakan adanya tuntutan dari
beberapa pihak terutama para investor supaya perusahaan berkinerja dengan baik,
namun hal ini tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Jika hal
ini terus berlanjut maka Tesco akan mengalami kemunduran bahkan dapat mengalami
kebangkrutan.
Referensi :
http://www.academia.edu/24708092/Gambaran_Kasus_Tesco_Co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar